Friday 6 September 2013

Rumah Tempat Tinggal

      Di Bali Penyebutan Rumah tinggal ditentukan oleh fungsi kasta yang menempati rumah tersebut, Penyebutan rumah tinggal sesuai dengan tingkat kasta yang menempati yaitu Puri, Geria, Jero dan Umah.
1.     Geria.  Rumah tempat tinggal untuk kasta Brahmana, Sesuai dengan peranan  Brahmana   selaku pengemban bidang spiritual, maka bentuk dan pola ruang Geria sebagai rumah tempat tinggal Brahmana disesuaikan dengan keperluan - keperluan aktifitasnya.
2.   Puri.  Rumah tempat tinggal untuk kasta Kesatria yang memegang pemerintahan, yang umumnya menempati bagian kaja kangin di sudut perempatan agung di pusat desa. Bangunan - bangunan Puri sebagian besar mengambil type utama, Umumnya Puri dibangun dengan tata zoning yang berpola "Sanga Mandala" semacam Widegrid/papan catur berpetak sembilan.
 3.   Jero. Rumah tempat tingal untuk kasta Kesatria yang tidak memegang pemerintahan secara langsung, Bangunan-bangunananya lebih sederhana dari pada Puri, sesuai fungsinya pola ruangjero dirancang dengan Triangga : Pemerajan sebagai parhyangan, Jeroan sebagai area rumah tempat tinggal dan jabaan sebagai area pelayanan umum atau halaman depan.
4.   U m a h . Rumah tempat tinggal dari kasta Wesia atau mereka yang bukan dari kasta brahmana atau kesatria disebut umah.  Unit - unit umah dalam perumahan berorientasi ke natah sebagai halaman pusat aktifitas rumah tangga.  Komposisi masa - masa bangunan umah tempat tinggal menempati bagian - bagian utara, selatan, timur, barat membentuk halaman natah ditengah. Orientasi masa-masa bangunan kenatah ditengah. Dari kori pintu masuk pekarangan menuju natah barulah menuju ke bangunan yang akan dimasuki, demikian pula srirkulasi balik ke luar rumah. Sesuai dengan status sosial dari penghuninya yang sebagian besar adalah petani, maka rumah tempat yang disebut umah umunya berada dalam tingkatan madia, yang keadaan pertaniannya  kurang menguntungkan umahnyapun berada dalam keadaan sederhana. Beberapa petani yang status sosialnya cukup tinggi umah tempat tinggalnya dapat dibangun dengan umah utama.Umah sebagai tempat tinggal sebagian penduduk umunya dalam keadaan madia, sebagian ada yang sederhana dan ada pula beberapa yang utama sesuai dengan keadaan penghuninya.
5.    Kubu atau Pekubon.  Rumah tempat tinggal di luar pusat permukiman, di ladang, di perkebunan atau tempat-tempat kehidupan lainya.Lokasi kubu tersebut tanpa dipolakan sebagai suatu lingkungan pemukiman, menempati unit-unit perkebunan, atau ladang - ladang yang berjauhan tanpa penyediaan sarana utilitas.
        Ada  beberapa type rumah tradisionil bali yang  merupakan susunan masa-masa bangunan di dalam suatu pekarangan yang dikelilingi tembok penyengker, batas pekarangan dengan  kori pintu masuk kepekarangan. Masing-masing ruangan dapur tempat kerja, lumbung dan tempat tidur dibawah satu atap merupakan satu masa bangunan.

No comments:

Post a Comment