Tuesday, 3 September 2013

Desa Bali Age


        Di bali, pembauran penduduk dari mereka yang telah menetap di Bali pada masa kerajaan Hindu di Indonesia telah mewujudkan identitas bersama sebagai penduduk Bali. Yang mula mula menghuni Bali yang disebut sebagai penduduk Bali Mula. Bentuk bentuk perwujudan arsitekturnya masih sederhana dengan benda benda alam sekitar, dengan membentuk benda benda alam dalam suatu susunan yang harmonis dalam fungsinya menjaga keseimbangan manusia dengan alam lingkungannya. Kebudayaan bali mula tidak banyak meninggalkan peninggalan-peninggalan budaya mengingat kayu-kayu dan bebatuan yang dipakai sebagai perwujudan Arsitekturnya umunya kurang tahan terhadap tantangan iklim tropis.
 
        Desa Bali Aga merupakan sebuah desa tradisional tertua di Bali, Imigran- imigran dari India yang masuk ke Indonesia masuk pula ke Bali yang kemudian dianggap sebagai penduduk Bali aga pada mulanya bertempat tinggal di pegunungan. Dan diperkirakan telah masuk ke Bali pada abad 2 sebelum masehi, Penyebaran penduduk bali age sekitar abad ke 12 pusat kerajaan Bali Aga ada di sekitar Bedulu - Tampaksiring, peninggalan-peninggalannya masih dapat diketemukan di beberapa tempat seperti Gunung Kawi, Tirta Empul, Gua Gajah dan beberapa bangunan sekitar Bedulu-Tampaksiring.

        Kebo Iwa merupakan  Arsitek besar  pada masa Bali Aga yang meninggalkan data Arsitektur tradisional dalam bentuk-bentuk bangunan, diantaranya konsep Bale Agung yang sampai sekarang merupakan bagian dari Kahyangan Tiga setiap desa adat di Bali. Teori-teori kearsitekturannya ada yang tertulis di beberapa rontal, rontal kebo Iwa dan beberapa rontal lainnya. Dalam rontalnya ada diungkapkan, teori-teori arsitekturnya sebagai bangunan pertahanan perang, pemanfaatan sungai sebagaipotensi site

         Empu kuturan sebagai budayawan besar mendampingi anak wunggsu yang memerintah di Bali sekitar abad ke 11, juga merupakan seorang arsitek yang banyak meninggalkan teori-teori arsitektur, sosiologi adat dan agama, Tata pola desa Adat dengan teori Tri Hiita Kharana, Khayangan Tiga, Sanggah Kemulan , Rong Telu, Meru dan pedoman upacara-upacara keagaan lainnya merupakan karya-karya besar Empu Kuturan dibidang kebudayaan.

       Penduduk Bali Age sendiri merupakan penduduk Bali yang kurang mendapatkan pengaruh Hindu Majapahit dan mempunyai struktur tersendiri. Orang Bali Age pada umumnya mendiami desa - desa di daerah pegunungan. Arsitektur Bali Age sendiri diperkirakan telah ada pada jaman Bali Kuno dengan bentuk bentuk rumah yang sederhana atau sering disebut kubu. Penduduk Bali Age  dulunya merupakan penduduk dengan kepercayaan animisme dan dinamisme.

No comments:

Post a Comment